404 Not Found


nginx/1.18.0 (Ubuntu)
Uji Validitas Kalender Saka Suku Bali Oleh Mahasiswa STEM

Uji Validitas Kalender Saka Suku Bali, Mahasiswa Ini Sukses Kantongi Penghargaan Internasional

School of Applied STEM - Universitas Prasetiya Mulya > Achievements > Uji Validitas Kalender Saka Suku Bali, Mahasiswa Ini Sukses Kantongi Penghargaan Internasional
Penelitian terkait kalender saka

Nextgen — Indonesia merupakan negeri dengan berjuta kearifan lokal. Setiap daerah memiliki kearifan lokalnya masing-masing yang sering dijadikan sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan sehari hari. Salah satu contoh kearifan lokal yang masih sangat ‘kental’ sampai saat ini adalah sistem Kalender Saka masyarakat Bali.

Kalender Saka sendiri merupakan sistem penanggalan yang berasal dari India. Sistem penanggalan ini bisa sampai di Bali karena proses asimilasi budaya yang terjadi saat pedagang dari india datang ke Indonesia. Karenanya sistem penanggalan ini masih dipakai oleh masyarakat Bali sampai saat ini.


Di Bali, Kalender Saka telah ditambahkan dengan elemen-elemen lokal. Elemen-elemen lokal yang dikombinasikan dengan sistem penanggalan saka ini kemudian menjadi patokan untuk memulai dan melakukan banyak hal. Ala Ayuning Dewasa merupakan patokan dalam Kalender Saka yang menyatakan bahwa hari baik selalu datang setelah 210 hari dan berjarak 105 hari dari hari buruk

Kalender Saka dipercaya dapat menentukan waktu yang tepat untuk ritual keagamaan, hari baik dalam bekerja, menanam padi, membangun rumah, memprediksi karakter seseorang, memprediksi keuangan seseorang, hingga detailnya dapat diketahui dari semua aktivitas komunitas pengguna sistem penanggalan ini.

Nah, walaupun sudah dipercaya selama bertahun-tahun, sistem penanggalan saka ini belum dibuktikan kebenarannya secara empiris. Oleh karena itu, dua mahasiswa STEM asal Bali, Adit dan Riko, menguji sistem penanggalan ini berdasarkan kajian matematik. Hmm, kira-kira sistem penanggalannya valid tidak ya? Yuk simak lebih lanjut!

Jadwal Tanam Cabai Rawit: Studi Kasus yang Dipakai untuk Validasi Kalender Saka

Adit dan Riko mengawali penelitian dengan membuat model matematika dari hari baik dan buruk Kalender Saka. Dengan mempertimbangkan siklus hari baik dan buruk yang berulang, Adit dan Riko menggunakan fungsi sinus sebagai pendekatan matematika mereka.

Fungsi sinus merupakan fungsi matematik yang memiliki nilai maksimum dan nilai minimum 1 dan -1. Adit dan Riko memodelkan bahwa setiap nilai 1 merepresentasikan hari baik dan -1 merepresentasikan hari buruk. Model matematika ini kemudian dibandingkan dengan data temperatur dan kelembaban pada waktu tertentu yang cocok untuk menanam cabai rawit.

Setelah melakukan perhitungan dan perbandingan, Adit dan Riko menemukan model matematik yang mereka buat sama sekali tidak memiliki korelasi (correlation value = -0.16) dengan periode temperatur dan kelembaban yang optimal. Berdasarkan hasil ini, Adit dan Riko berusaha merumuskan kembali agar perhitungan Kalender Saka cocok dengan kajian matematik mereka.

Setelah kembali melakukan perhitungan ulang, Adit dan Riko mendapatkan korelasi yang cukup baik (correlation value = 0.799) antara sistem penanggalan saka dan periode optimal temperatur dan kelembaban. Hal ini didapat setelah memajukan hari baik untuk menanam cabai rawit sebanyak 60 hari dari sistem penentuan hari baik dan buruk kalender saka.

Adit dan Riko Kantongi Penghargaan Internasional di Bidang Sains dan Matematika

Adit dan Riko mengikutsertakan penelitian mereka ini pada ajang World innovative Science Project Olympiad (WISPO) 2021 yang diselenggarakan oleh Indonesia Scientific Society. Dengan penelitian tersebut mereka berhasil menjadi 120 finalis WISPO 2021, dan berhasil membawa pulang penghargaan tertinggi yaitu Grand Winner Award di bidang Science and Mathematics.

Banyak sekali hal yang dapat dipelajari, mulai dari bagaimana menghasilkan sebuah inovasi dari rasa penasaran hingga keberanian untuk ikut berkompetisi di tingkat internasional. Tentu sebelumnya banyak proses yang dilewati untuk bisa menghasilkan inovasi ini. Dibalik seluruh proses yang baik, ada Bapak Stanley Makalew, M.Sc. selaku pembimbing yang memberikan masukan dan dorongan untuk keberhasilan inovasi ini.

“Tentu seluruh proses akan berakhir dengan baik jika dijalani dengan baik dan tekun, begitu juga dengan proses inovasi jika dijalani dengan tekun dan pantang menyerah maka akan berhasil menghasilkan sesuatu yang luar biasa”. Ucap Adit dan Riko saat diwawancarai.

Leave a Reply