404 Not Found


nginx/1.18.0 (Ubuntu)
Ma'dokko - Kursi Inovasi Mahasiswa STEM Raih "Best Design with Cultural Awareness" IIDSA 2021 - School of Applied STEM - Universitas Prasetiya Mulya

Ma’dokko – Kursi Inovasi Mahasiswa STEM Raih “Best Design with Cultural Awareness” IIDSA 2021

School of Applied STEM - Universitas Prasetiya Mulya > Blog > News & Article > Ma’dokko – Kursi Inovasi Mahasiswa STEM Raih “Best Design with Cultural Awareness” IIDSA 2021

Pada Indonesia Industrial Design Student Award (IIDSA) 2021 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Desainer Produk Industri Indonesia (ADPII), Ma’dokko mendapat penghargaan berupa “Best Design with Cultural Awareness”. Dari 52 karya yang diseleksi, terdapat 21 kategori Best Design untuk setiap karya yang terpilih. Ma’dokko adalah hasil karya Medelyn Angel untuk mata kuliah Design Project 4 yang dibimbing oleh Ibu Aulia Ardista Wiradarmo, M.Sc.  

Alt

Ma’dokko merupakan kursi lantai bergaya tradisional kontemporer yang terinspirasi dari tradisi Tongkonan. Ma’dokko mengusung nilai kekeluargaan, kebersamaan, dan kekerabatan dari masyarakat Tana Toraja. Adapun, Tongkonan berasal dari kata Tongkon, yang artinya duduk. Ketika melakukan aktivitas, masyarakat Toraja duduk di lantai rumah adat Tongkonan untuk bercengkrama, berdiskusi dan mengadakan upacara adat. Meskipun duduk di lantai merupakan tradisi turun temurun di Indonesia, masih sedikit kursi yang mengakomodasi fungsi tersebut.

Alt

Struktur desain Ma’dokko terinspirasi langsung dari Tongkonan. Atap Tongkonan melengkung dan tajam seperti tanduk kerbau (simbol kekuatan dan kesejahteraan), bentuk ini diaplikasikan menjadi bagian sandaran ciri khas Ma’dokko yang melengkung dan menukik di sisi-sisinya. Selain itu, Ma’dokko didesain agar dapat dilipat untuk menghemat ruang. Sehingga, penyangga belakang terdiri atas dua tiang yang disambung menggunakan ikatan, sama seperti pada Tongkonan. Sandaran dan penyangga belakang memiliki dua mekanisme pengunci dengan dua derajat kemiringan yang berbeda agar dapat menyesuaikan keinginan pengguna. Dengan ukuran dudukan 50 cm² persegi dan tebal 12 cm, tinggi sandaran 60 cm, serta berat 4.8 kg, Ma’dokko dapat mengakomodasi beban hingga 100 kg.

Alt

Material Ma’dokko berasal dari kayu rotan yang dipilih karena fleksibel, ringan, berdaya tahan tinggi, ramah lingkungan dan perawatan kayu yang relatif mudah. Tali rotan digunakan untuk mengikat kayu rotan dan anyaman jruno kembar kecil untuk bagian sandaran dan dudukan. Ikatan pada tali dan anyaman menyimbolkan tali kekerabatan antar masyarakat Toraja. Bantalan pada dudukan Ma’dokko dilapisi dengan kain Tenun khas Toraja dengan tiga simbol motif Toraja yang berarti doa agar masyarakat hidup rukun, berbahagia dan menjadi rumpun keluarga besar yang bersatu. 

Secara keseluruhan, Ma’dokko bertujuan untuk menjadi kursi lantai yang nyaman, dimana bila seseorang duduk di atasnya, akan menghadirkan sensasi berada di Tongkonan. Sensasi tentang kehangatan, kebersamaan dan kekeluargaan. Ma’dokko adalah apresiasi terhadap warisan Tana Toraja karena keunikan dan keindahan budayanya.

“Masih banyak sekali budaya di Indonesia yang dapat dieksplorasi. Oleh karena itu, marilah kita embrace our own culture and identity untuk menciptakan karya inovasi yang dapat mengharumkan budaya Indonesia! Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Universitas Prasetiya Mulya dan Ibu Aulia karena bimbingan dan dukungan yang diberikan untuk terus berkarya di dunia desain. “ ~ Medelyn Angel Hartono

Leave a Reply