404 Not Found


nginx/1.18.0 (Ubuntu)
“Inovasi Kolaborasi dari Tiga Sudut Pandang untuk Petani Beras Organik: The Center of Excellent for Organic Rice Innovation" - School of Applied STEM - Universitas Prasetiya Mulya

“Inovasi Kolaborasi dari Tiga Sudut Pandang untuk Petani Beras Organik: The Center of Excellent for Organic Rice Innovation”

School of Applied STEM - Universitas Prasetiya Mulya > S1 Energy Business and Technology > “Inovasi Kolaborasi dari Tiga Sudut Pandang untuk Petani Beras Organik: The Center of Excellent for Organic Rice Innovation”

Forest Harvest Community-based NTFP Enterprise (CBNE) Forum merupakan sebuah forum untuk komunitas, LSM, pengusaha, dan Lembaga yang bergerak di produk NTFP (Non-Timber Forest Products) yang dalam bahasa Indonesia berarti Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), yaitu mencakup semua bahan biologis selain kayu yang diambil dari hutan untuk digunakan manusia. Hackathon merupakan salah satu kegiatan utama yang bertujuan untuk menciptakan ide brilian terkait NTFP enterprise yang diikuti oleh peserta dari beberapa negara seperti Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand, India, dan Nepal dengan berbagai latar belakang seperti mahasiswa, programmer, NGO, entrepreneur, professor, dan peneliti. 

Pada kesempatan ini, Herry berada dalam 1 tim dengan 2 orang Indonesia lainnya yang merupakan salah satu eksportir produk NTFP di Indonesia dan pekerja sosial di Komunitas Konservasi Hutan Warsi, Jambi.  Mereka mengusahakan ide The Center of Excellent for Organic Rice Innovation yang mengombinasikan BCG (Business, Community, Government) dengan konsep circular economy berbasis community development, sebagai sebuah solusi agar pertanian beras organik tetap berjalan secara berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup dari petani sehingga tidak merusak hutan nigari di daerah tersebut. Selain itu, Petani Beras Solok akan menjadi pusat pengembangan inovasi beras organik dan pemanfaatan by-product dari pertanian beras seperti sekam padi untuk media tanam, biobriket, dan biopelet.  Ide tersebut muncul dari minimnya pengetahuan petani beras di Solok, Sumatera terkait standar beras organik yang berkualitas, harga pasar, dan keterampilan dalam berwirausaha. Hal ini dapat berdampak pada kesejahteraan petani beras organik dan berpotensi pada pengeksplorasian hutan nigari yang ada di daerah tersebut.

Belajar memahami berbagai sudut pandang dan berdiskusi dengan tim yang berbeda usia, latar belakang, dan wawasan, serta pentingnya kolaborasi untuk memunculkan sebuah inovasi dari berbagai sudut pandang dan dapat diterima oleh berbagai pihak adalah pengalaman yang didapat Herry pada hackathon ini. Sebagai anak muda, Ia berperan dalam memberikan informasi paling update terkait kondisi pasar saat ini dan perkembangan teknologi, serta pengaplikasian pemanfaatan by-product menjadi sumber energi terbarukan yang merupakan salah satu ilmu yang dipelajarinya di S1 Renewable Energy Engineering.  

“Jangan berhenti untuk memulai sesuatu yang baru, karena kita mungkin saja tidak tahu, apa yang bisa kita kontribusikan di hal baru tersebut, dan akan ada pembelajaran yang sangat berarti dari hal baru tersebut.” 

Leave a Reply