404 Not Found


nginx/1.18.0 (Ubuntu)
Atasi Food Waste, STEM Prasmul Lakukan Kolaborasi Internasional

Atasi Food Waste, STEM Prasmul Lakukan Kolaborasi Internasional

School of Applied STEM - Universitas Prasetiya Mulya > S1 Software Engineering > Atasi Food Waste, STEM Prasmul Lakukan Kolaborasi Internasional

Pemicu Terjadinya Perubahan Iklim

Indonesia menjadi negara dengan penghasil sampah makanan (food waste) terbesar. Di Asia Tenggara, Indonesia menduduki peringkat pertama negara dengan food waste tertinggi . Menurut Kata Data, dalam laporan indeks limbah makanan 2021 diperkirakan Indonesia menghasilkan 20,9 juta ton limbah makanan rumah tangga tiap tahunnya.


Food waste yang berada di pembuangan akhir menghasilkan gas metana dalam jumlah besar. Metana sendiri diketahui sebagai gas rumah kaca yang lebih kuat daripada karbondioksida (CO2). Jika dibiarkan zat ini dapat berkontribusi lebih besar pada perubahan iklim.


Sampah makanan berdampak 10% pada konsumsi energi dunia dan berdampak buruk pada lingkungan yang mengakibatkan perubahan iklim. Pengendalian sampah makanan sendiri salah satunya dapat diselesaikan melalui pemahaman, perubahan perilaku konsumsi dan inovasi praktis yang mendukung.

Pemanfaatan Teknologi untuk Atasi Food Waste

STEM Prasetiya Mulya melakukan kolaborasi internasional. Kolaborasi ini dilakukan dalam bentuk penelitian kolaboratif pada program Interdisciplinary Approach Towards Fostering Collaborative Innovation in Food Waste Management (IN2FOOD) yang didukung oleh Erasmus+ the European Union untuk menyelesaikan masalah food waste.


“Selain membangun pemahaman baru pada masyarakat tentang food waste, inovasi teknologi tetap diperlukan untuk pengelolaan sampah makanan yang lebih efisien melalui pengembangan aplikasi maupun penerapan sensor. Ini penting, apalagi di Jakarta sendiri 58% dari 7500 ton sampah per hari nya didominasi limbah makanan” tutur Stevanus Wisnu Wijaya, Ph.D, Direktur Riset dan Inovasi Universitas Prasetiya Mulya dan Task Manager pada program IN2FOOD Prasmul.


Mengingat pentingnya pengelolaan sampah makanan bagi lingkungan terutama di Indonesia, Prodi Digital Business Technology STEM Prasmul, berinisiatif untuk menjalankan program kolaborasi internasional ini dan memasukkan pengembangan teknologi pengelolaan food waste ke dalam kurikulum serta progam kemahasiswaan lainnya seperti international summer school, dan international student competition.


“Melalui kerjasama internasional ini, kita bisa bergerak cepat melakukan modernisasi kurikulum agar mahasiswa nantinya dapat menjawab masalah food waste yang ke depannya akan semakin pelik melalui pemanfaatan teknologi digital. Penyesuaian kurikulum ini juga sudah didukung oleh para pakar dari Tampere University, Finlandia, Ghent University, Belgia dan Hotelschool The Hague, Belanda” – jelas Permata Nur M.R, Ph.D selaku Kepala Prodi Digital Business Technology.


Inisiatif ini diharapkan mampu melahirkan lulusan yang tidak hanya memiliki kemampuan akademis dan jaringan internasional, namun juga memiliki kontribusi pada masyarakat dan lingkungan kedepannya.

Leave a Reply