404 Not Found


nginx/1.18.0 (Ubuntu)
PRODI SOFTWARE ENGINEERING (DIGITAL BUSINESS TECH) UNIVERSITAS PRASETIYA MULYA SIAP BERINOVASI MELALUI PROGRAM ERASMUS DALAM MEMERANGI MASALAH LIMBAH SAMPAH - School of Applied STEM - Universitas Prasetiya Mulya

PRODI SOFTWARE ENGINEERING (DIGITAL BUSINESS TECH) UNIVERSITAS PRASETIYA MULYA SIAP BERINOVASI MELALUI PROGRAM ERASMUS DALAM MEMERANGI MASALAH LIMBAH SAMPAH

School of Applied STEM - Universitas Prasetiya Mulya > S1 Software Engineering > PRODI SOFTWARE ENGINEERING (DIGITAL BUSINESS TECH) UNIVERSITAS PRASETIYA MULYA SIAP BERINOVASI MELALUI PROGRAM ERASMUS DALAM MEMERANGI MASALAH LIMBAH SAMPAH

Food & Agricultural Organization (FAO) telah mengamati dan menyatakan bahwa sepertiga dari makanan yang diproduksi secara global akan dibuang dan menjadi limbah makanan. Sementara itu, Indonesia merupakan kontributor limbah makanan terbesar kedua di dunia setelah Arab Saudi. Tanpa banyak orang sadari, limbah makanan dapat menyumbangkan emisi gas yang mampu meningkatkan pemanasan global.  

Bersamaan dengan masalah limbah makanan yang muncul, tercipta sebuah inovasi  IN2FOOD “Interdisciplinary Approach Towards Fostering Collaborative INnovation in FOOD Waste Management” yang disponsori oleh Erasmus Uni Eropa dalam bentuk dalam bentuk Capacity Building Higher Education (CBHE). Universitas Prasetiya Mulya menjadi salah satu dari 5 universitas di Indonesia yang didanai untuk program Erasmus dengan 3 periode, yaitu 2020-2023.

Melalui program ini, Universitas Prasetiya Mulya khususnya program studi Software Engineering ( Digital Business Tech) akan berinovasi demi menekan angka limbah makanan dalam 3 tahun kedepan. Salah satu langkah konkrit yang dijalankan IN2FOOD adalah menerbitkan Newsletter  Premiere Edition Summer 2021. Dalam newsletter  yang diterbitkan setiap 6 bulan sekali tersebut dijelaskan bahwa perhatian masyarakat akan limbah makanan sangat rendah. Pernyataan tersebut diperjelas dengan fakta bahwa limbah makanan yang dihasilkan di Indonesia, yaitu 13 juta ton per tahun atau setara dengan 300 kg/orang per tahun, dan jumlah tersebut bisa memberi makan sekitar 28 juta orang kelaparan per tahun. 

Menanggapi permasalahan limbah makanan, dalam newsletter IN2FOOD juga disebutkan bahwa kolaborasi antara akademisi dan praktisi industri akan menjadi kunci dalam keberhasilan penanganan permasalahan limbah makanan yang efektif. 

Penasaran dengan inovasi IN2FOOD program Erasmus lebih lanjut? Yuk simak newsletter berikut https://assets.in2food-project.net/assets?dir=siesta&file=e82db0e1-d269-48e7-83fe-a69df783b0b7.pdf

Leave a Reply